Ta-Dah!
ini dia buku pertama yang ane baca yang diberikan oleh seseorang 6 tahun silam :)
Title : Petualangan Erasmus: penaklukan penguasa negeri Sevicia
Classification
: Fiksi
Language : Indonesia
Publisher : Pinus
Publishing Year
: 2006
Publishing Place :
Yogyakarta
Collation
: 160 hal, 20 cm. ilus
ane mau sedikit cerita tentang novel yang menurut ane seru banget banget banget ini :D
Erasmus Lucashevic adalah anak yang
hidup dalam keluarga yang sederhana yang membenci namanya sendiri. Bagaimana
tidak, namanya sangat mirip bahkan sama dengan seorang jendral sekaligus ditaktor yang kejam
yang gemar membunuh orang, yaitu Erasmus Lucashevic. Terlebih musuhnya dengan naluri kehewanannya Dan
lebih buruknya lagi, wajahnya sangat mirip atau bahkan sangat minp dengan
ditaktor kejam terseburt. Rambut berwama perak, dan mata berwama kunmg. Dan
untungnya sifat mereka berbeda. Satunya gemar menyusun strategi dan satunya lagi
hanya tertarik dengan kuantum dan realitivitas.
Oleh karena wajahnya sangat mirip, dia selalu dicaci-maki oleh teman-temannya.
Hingga hampir setiap hari mukanya lebam karena menangis. Dia merasa sedih sekali
karena tidak seorangpun mau berteman dengannya. Orang yang paling dekat
dengannya adalah kakeknva. Kakeknya mengajarinya banvak hal tentang impian dan
harapan. Dia sedih sekali ketika dia harus menghadapi kenyataan bahwa kakeknya
memnggal. Dia kehilangan semangat karena orang yang dicintainya telah tiada.
Akhimya kesedihannyapun sirna, ketika seorang teman baru datang ke dalam kehidupannya. Namanya Gavrilo Princhip. Gavrillo mempunyai impian yang sama
dengan Eras yaitu membuka lubang ulat dan dapat mengendalikan waktu. Hari-hari
Eras dihabiskannva bersama Gavrilo. Dan pada suatu hari Gavrillo mendapat
sebuah iklan yang kumal tentang mesin waktu. Dengan penuh semangat mereka
membeli mesin tersebut. Dengan susah payah mereka merakit mesin waktu tersebut dan
akhirnya berhasil.
Sebelum memasuki mesin tersebut, Gavrilo menceritakan alasan keinginannya melewati
waktu yaitu bertemu dengan Alan. Kakak laki-laki yang telah dibunuhnya karena
hal yang membuatnya jengkel atas kekuasaan yang diberikan kepada kakaknya. Sebenarnya
Gavrillo adalah anak seorang raja disuatu negara. Karena suatu hal yang
menyebabkan kekuasaan seorang raja diberikannya kepada putra raja. Dan
kekuasaan itu dicalonkan kepada Alan, gavrillo jengkel ketika kakaknya memperlakukannya dengan semena-mena. Dan Alan tidak segan-segan mengacungkan
pistol ke arah Gavrillo apabila tidak mau menurutinya.
Karena rasa jengkelnya, Gavrillo ingin melenyapkan kakak laki-lakinya tersebut.
Di malam hari Gavrilo melihat seseorang melintas di depannya. Setelah diamati
temyata itu Alan. Tiba-tiba rasa benci yang membara merasuki Gavrillo. Dan
tanpa basa-basi dia mendorong kakaknya dari tangga dan jatuh. Tetapi kakaknya
masih hidup. Dan karena Gavrillo khawatir akan kateahuan seseorang, diambilnya sebuah senapan yang ada disampingnya-
Temyata dia beruntung dan masih tersisa satu peluru. Tanpa rasa ampun, Gavrillo
menembak kakaknya sendiri. Mengenang hal tersebut, Gavrillo ingin meminta maaf
dengan kakaknya.
Setelah cerita tersebut selasai diceritakan, mesin waktu mati. Dan mereka
bermaksud membenahmya di keesokan harinya. Mau tidak mau Eras harus menerima
kenyataan bahwa Gavrilo mati karena alasan yang tidak jelas dikeesokan harinya.
Karena Eras penasaran, naka pergilah dia ke rumah teman yang sangat dicintainya. Beeitu melihat
kamar Gavrillo, Eras harus menenma kenyataan yang lebih menyakitkan lagi saat
Gavrillo hancur berantakan dengan darah yang membasahi seluruh kamarnya dan
tentu saja organ bagian dalam tubuh Gavrillo yang berserakan membuat Eras mual
melihatnya. Eras yakni bahwa dia telah menjadi orang lain di waktu yang
berbeda.
Hati Eras hancur untuk kedua kalinya. Teman terbaiknya setelah kakeknya sudah
tiada. Lalu pada hari kedua puluh setelah kematian Gavrilo, dia bangun dengan
mata yang berair dan dengan kepala yang pusing. Kepalanya bertambah pusing
ketika dia mendapati sebuah mesin waktu yang dirakit bersama Gavrillo. Mesin
waktu tersebut menyala tetapi tidak dengan muatan listrik yang besar. Hal ini
sangatlah aneh, karena mesin waktu yang mereka rakit berada di rumah Eras.
Tiba-tiba terbesit pemikiran untuk memasuki mesin waktu tersebut. Karena dia
sudah merasa bosan hidup dengan orang yang tidak mencintainya. Tanpa berpikir
panjang dia memasuki mesin waktu tersebut dan tidak peduli apa yang akan terjadi
selanjutnya.
Ketika dia sadar, dia melihat sebuah pemandangan sebuah kamar dirumah sakit.
Dan dia sedang berbaring di sebuah tempat tidur rumah sakit tersebut. Seorang
suster menyapanya dengan ramah. Tetapi ada yang janggal ketika suster tersebut
memanggil namanya dengan nama orang lain, yaitu Ernesto Minkowski. Suster
mangatakan bahwa dia tidak sadarkan diri selama tiga hari karena tertembak di
perang dunia. Perang dunia? Eras makin binggung lagi.
Miranda nama susternya, menawarinya untuk bertemu dengan seseorang. Namanya Dirac, Nero Dirac.
Sama halnya dengan Ernest, Dirac adalah seorang perancang senjata. Dirac
mempunyai cucu yang mirip dengannya, yaitu Rafael dan Lief. Setelah mendapat
kunjungan dari banyak orang yang sebagian besar tidak diketahui oleh Eras, Eras
merasa lelah dan ingin beristirahat.
Dalam tidurnya, Eras bermimpi buruk. Ada makhluk yang menakutkan dalam mimpi
itu dan selalu berakhir dengan orang yang terungkup dengan genangan darah.
Ketika bangun didapatinya Rafael duduk diujung tempat tidur. Rafael mengajak
Eras untuk bertemu dengan jendral karena diadakannya rapat. Tetapi sayangnya
rapat dibatalkan.
Lima menit kemudian, Lief muncul dan menyuruh mereka menuju ke bunker rumah
sakit untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada serangan dari luar. Mereka berlari-lari
di lorong rumah sakit yang sepi. Dan suara tembakan dan dentuman mulai
mendekat. Untungnya bunker tertutup dengan rapat. Dan sepertinya dentuman
tersebut menandakan bahwa rumah sakitnya hancur, sayang sekali.
Ketika bahaya dinyatakan berlalu, mereka keluar dari bunker tersebut dan
didapatinya rumah sakit hancur. Hal itu yang membuat Miranda menangis. Lief
mendapat pesan yang menyuruh mereka berkumpul di bunker pusat kota. Mereka
bertiga pun berjalan menyusuri kota-kota yang hancur. Dalam perjalanan menuju
bunker pusat kota, Eras menanyakan penyebab terjadinya perang dunia. Rafael
menceritakan awal mula perang duniadisebabkan karena terbunuhnya putera mahkota
Yusteria, yang bernama gavrillo Vinchip. Mendengar nama itu Eras teringat
dengan sahabatnya, yaitu Gavrillo Princhip.
huaaaaa~ asli deh ini novel seruuu banget. Sebenernya ceritanya masih lebih seru lagi lohh, cerita di atas itu hanya sepenggal yang ane share, sisanya? Silahkan cari di toko buku terdekat hehe XD
